Mereka yang Tersembuhkan

Selasa, 12 Februari 2008

Tolak Amputasi, Sirih Merah menjadi pilihan


Tolak Amputasi, Sirih Merah menjadi pilihan
Ny. L.L.Y.S Hardiati Subadio, 55 tahun, Jakarta.
Keluarga Ny. L.L.Y.S Hardiati Subadio menolak mentah-mentah saat pihak rumah sakit menyarankan mengamputasi kaki Ny. Hardiati. Kemudian setelah membaca pengobatan herbal menggunakan sirih merah, diapun mulai mencobanya. Sehari setelah meminum kapsul ekstrak sirih merah, Bu Hardiati merasa kesakitan dan perbannya menjadi basah. Setelah membaca kembali artikel dimajalah tersebut, ternyata kejadiannya sama dengan informasi yang ditulis di majalah itu. Jadi perbannya harus sering diganti.
Setelah dua minggu meminum kapsul Ekstrak sirih merah, kesehatan bu Hardiati semakin membaik. Perkembangannya cukup cepat hingga perawat dirumah sakit pun keheranan. Mereka menanyakan obat apa yang diminum olehnya selain obat dari Rumah Sakit. Namun dokter tetap menyarankan untuk melakukan amputasi dibawah lutut. Pihak keluarga tetap ngotot tidak mau. Kemudian mereka memutuskan untuk pulang.
Sepulang dari Rumah Sakit, dia sempat berobat ke Gleneagles Siloam Loppo Karawaci. Dokter tulang disanapun menyarankan untuk Amputasi. Namun pihak keluarga meminta alternative lain. Dokterpun memberi alternative agar dia diopname selama 21 hari dan harus diberi infuse antibiotic, tetapi tidak menjamin kesembuhannya.
Sepulang dari Gleneagles Siloam, Bu Hardiati dan keluarga memutuskan untuk menyingkirkan semua obat kimia yang diberikan pihak Rumah Sakit. Pengobatanpun diganti dengan ramuan obat sirih merah dan VCO(virgin coconut oil). Berkat ramuan ini, luka dikaki bu Hardiati sudah 95% sembuh dan kadar gula darahnya pun sudah turun hingga 135 mg/dl.

…………….
…………….

Orang, dan foto, Dikutip dari buku:
Basmi Penyakit dengan Sirih Merah.
Penulis: Bambang Sudewo.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda